Friday, August 08, 2008

Kartu Flazz BCA

Setelah sangaat lama tidak menulis di blog. Hari ini saya coba akan menulis blog lagi semoga bisa bertahan lama:)

Beberapa hari lalu saya mengantri untuk membayar roti di Bread Talk, 2 antrian cukup panjang dan dilayani oleh 2 petugas kasir Bread Talk. Saat antrian semakin dekat dengan kasir saya mencoba memperhatikan transaksi yang terjadi di depan saya. Di depan saya ada 2 orang yang sedang dilayani oleh 2 orang kasir, sebuat aja si A dan si B (memang saya gak tahu namanya kok:p). Si A rotinya sudah dihitung dan akan mencoba membayar dengan kartu Flazz-nya BCA, sedangkan Si B baru mulai dilayani oleh sang kasir, roti belum dihitung, apalagi jumlah yang harus dibayar.

sebelum bercerita lebih lanjut, untuk yang belum tahu apa itu kartu Flazz BCA, saya jelaskan sekilas kartu yang memiliki semboyan "bentuk baru uang anda" ini. Kartu Flazz adalah sebuah kartu prabayar dari BCA, yang dapat diisi dengan nominal maksimum Rp1 juta dan menggunakan sistem contact less dengan memantfaakan RFID, serta gak perlu jadi nasabah BCA. Bahasa sederhananya kartu yang dapat diisi ulang dengan uang maksimum Rp1 juta, dan pas pembelian tinggal sentuhkan saja kartunya ke alat pembayaran kartu flazz (EDC) dan uang anda yang ada di kartu itu terpotong dan transaksi itu selesai. Kedengaran praktis kan?

Kembali ke si A dan si B, kenyataannya apakah yang terjadi? si A ternyata cukup lama untuk menyelesaikan transaksinya! Hal ini terjadi karena untuk transaksi harus menempuh langkah2 berikut;
1. si kasir harus cek dulu ketersediaan dana di kartu flazz, dengan cara menyentuhkan kartu ke EDC kartu flazz.
2. Setelah dicek nominal dirasa cukup, lalu input nominal transaksi,
3. Sentuhkan kembali kartu ke EDC dan tunggu 2 slip transaksi (1 untuk pemilik kartu, 1 untuk kasir) dari EDC kartu Flazz keluar,
4. Masukkan transaksi ke mesin kasir baru cetak slip dari mesin punya kasir ^_^.

Lumayan ribet kan? dan hasilnya si B yang menggunakan uang tunai dan belakangan dilayani kasir, menyelesaikan lebih dahulu transaksi pembelian roti^_^!

Ternyata seperti itulah kerjanya transaksi kartu Flazz, ternyata tidak selalu mempercepat transaksi..apalagi saat ini keberadaan kartu flazz hanya terbatas di sekitar jabodetabek dan hanya untuk outlet2 yang masih sangat terbatas, orang seperti saya yang seringnya weekend di BDG jadi kurang bisa memanfaatkan kartu Flazz. Selain itu sisi keamanan masih dipertanyakan juga karena kalo hilang siapa pun bisa menggunakannya kan? (wong tinggal sentuh aja) Tapi memang lebih praktis bawa uangnya karena uang satu juta bisa diganti jadi 1 kartu^_^

jadi kesimpulan sementara saya; gunakan kartu flazz jika outlet2 yang anda sering kunjugi menerima kartu flazz, atau kalo ingin dompet anda kelihatan lebih tipis karena diganti sama kartu flazz itu. Sedangkan kalo kecepatan transaksi dan keamanan jangan dipikirkan dulu kali ya :p

Sunday, February 04, 2007

Pindah dunia

Gak kerasa udah hampir 2 bulan aku jauh dari urusan-urusan IT.. kapan aku terakhir programming ya? kapan aku terakhir anlisis software..serasa lama banget...

saat ini dunia ku karena perkerjaan maka bergaul dengan mayoritas anak2 dari ilmu-ilmu sosial..suatu dunia yang sampai 2 tahun lalu rasanya belum pernah kebayang.. masih inget dengan jelas ilmu-ilmu sosial waktu mau masuk kuliah hanya aku pandang sebelah mata..lebih memilih dan bangga dengan ilmu teknik...rasanya ilmu teknik adalah yang terbaik... sosial ah belajar sendiri aja.. itu pandangan ku...sempit banget ya pandangan ku?

saat ini aku baru merasa setiap ilmu adalah anugerah dari-Nya untuk membangun dunia ini.. setiap ilmu memberi manfaat bagi dunia ini.. dan ternyata tidak ada satu ilmu pun yang dapat berdiri sendiri, semualnya saling membutuhkan dan harus saling mengisi untuk membawa suatu kebaikan di dunia ini...

saya masih teringat.. ada seorang bertanya "kenapa sih harus masuk IF jika semua bisa belajar programming?". Jika ada pertanyaan yang sama lagi maka dengan mantap akan saya jawab.. karena seorang ahli adalah orang yang sebenarnya menggeluti ilmu itu... andai belajar sendiri bisa menjadi ahlinya maka tidak apa..tapi bisakah semua orang belajar semua hal dengan serius? saat ini sadar semua orang telah ditakdirkan memiliki ilmu yang paling tepat untuk mengiri dunia ini...

dengan ilmu marilah kita bersinergi...

Monday, October 16, 2006

Selamat untuk Muhammad Yunus

Beberapa hari lalu pemenang nobel perdamaian telah diumumkan. Harapan bangsa Indonesia untuk mendapatkan nobel melalui Persiden SBY ternyata gagal diraih, perdamaian yang dibawa ke aceh ternyata kalah oleh perdamaian ekonomi yang diusung Muhammad Yunus.

Muhammad Yunus adalah seorang ekonom cerdas asal bangladesh yang telah mendirikan Grameen Bank di seluruh dunia, sebuah bank khusus untuk orang miskin yang tertindas. Prinsip utama dalam kerja bank ini adalah berikan pinjaman bagi orang miskin dengan syarat lunak. Hal ini lah yang berhasil mengangkat perekonomian di beberapa negara dengan konsep yang begitu sederhana.

Bagaiamana asal muasal berdirinya bank tersebut? Menurut cerita pada buku 8th Habits-nya Stever R Covey (di mana cerita Muhammad Yunus dijadikan sebagai salah satu inspriasi). Pertamanya dimulai dari kegelisahan pak Yunus ini terhadap apa yang diajarkan sebagai seorang ekonom tidak mampu melakukan perubahan pada keadaan di sekelilingnya. Untuk mengatasi kegelisahan tersebut mencoba turun ke desa2 miskin yang ada di sektiar kampus tersebut. Pada desa2 tersebut terdapat seorang wanita perajin bambu. Wanita tersebut bekerja seharian namun yang didapat hanya sebesar 2 penny dollar (0,02$) untuk kerajinan bambu yang begitu indah. Lalu ditanyakan kok dapatnya hanya segitu? jawabannya karena tidak bisa menyediakan bahan baku yang harganya cuman 20-25 cent dollar, karena bahan baku harus minjam dia pun harus menjual ke orang yang menyediakan bahan baku dengan harga sesukanya. Mendengar itu Yunus ingin memberikan 25cent dollar untuk menolong dia, namun dia berpikir lebih jauh.. dia coba kumpulkan orang2 yang senasib dengan wanita itu, terkumpulah 45 orang dan total biaya yang diperlukan untuk menolong mereka adalah... hanya 27$!!!!

Melihat kenyataan yang menyakitkan itu dia mencoba ke bank untuk mendesak memberikan pinjaman pada orang2 miskin itu. namun ke bank mana pun dia pergi hasilnya sama : "kami tidak bisa memberikan pinjaman ke orang miskin, orang miskin tidak dapat mengembalikan pinjaman" begitulah kata2 yang merupakan hasil didikan teori2 bank. Mendengar jaminan itu beliau memutuskan bahwa dia bersedia menjadi jaminan bagi pinjaman untuk orang2 miskin tersebut. Disetujui tapi pihak bank berkata "Jangan lakukan deh orang miskin gak akan mengembalikan uang kamu...". Tapi kenyataaan berbicara lain orang miskin yang diberi pinjaman bisa mengembalikan pinjaman, namun pihak bank tetap selalu sangsi bahwa itu hanya kebetulan semata... Akhirnya untuk menjawab kesangsian dari bank2 tersebut maka beliau membuat grameen bank untuk orang miskin yang akhirnya berhsil mengangkat kehidupan orang banyak...

Sekarang setelah sekian lama berjalan lengkaplah sudah pengakuan atas perjuangan beliau dengan hadiah nobel ini... salah satu kata menarik yang dikutip kompas adalah "Jangan kasih uang untuk menarik mereka dari kemiskinan, tapi berilah mereka pinjaman biar mereka keluar sendiri dari kemiskinan .. ". Semoga orang2 seperti beliau semakin banyak di dunia ini....sekali lagi selamat atas hadiah nobel-nya, anda emang sangat berhak untuk itu...

"Tidak ada perdamaian abadi tanpa pemberantasan kemiskinan" - (mantan) Sekjen PBB, Kofi Annan

Tuesday, October 03, 2006

Kesempatan itu kadang hanya sekali...

Kemaren saat akan sholat saya melihat seorang pengemis mangkal di jalan... hati berkata ingin beramal, apalagi dalam nuansa ramadhan yang suci.. tapi berikutnya pikiran berkata 'nanti saja setelah selesai sholat...', akhirnya mengangguk terhadap pikiran..Lalu apa yang terjai? saat setelah selesai sholat sang 'target amal' pun sudah tidak berada di tempatnya...

Bertanya dalam hati 'sudah berapa kali ya, terjadi seperti ini?', kesampingkanlah dulu masalah baik atau buruk memberi pada pengemis, atau pemikiran sosial lainnya... kesampingkan juga alasan 'ini memang bukan rezki dia', pikirkan suatu kenyataan bahwa kita kehilangan satu kesempatan beramal.

Iya kesempatan beramal, kesempatan yang telah diberikan oleh Allah dengan mengetuk hati kita, kesempatan berharga itu hilang begitu saja karena terlena seolah waktu adalah milik kita, dan seolah makhluknya adalah kendali kita...padahal sesungguhnya kita tak memiliki kuasa itu, bahkan yang butuh amal adalah kita.. tapi ya itu kesempatan dibuang begitu saja.

Beginilah makhluk tidak punya daya dan upaya unutk mengendalikan suatu hal, karenanya belajarlah kesempatan itu hanya mungkin datang sekali saja...pertanyaannya benarkah kita bersungguh2 belajar?

Monday, October 02, 2006

Comment on Company Visit

Fiuuh.. sudah berapa lama tidak posting ya? Beginilah jika Mr M muncul... terlupa ditelan deru derasnya laju bumi..

Kal ini mau comment mengenai urusan yang sedang hangat di milis himpunan ku. Sebenarnya saya tidak terkait sama sekali karena statusnya sudah alumni lebih dari 2 th lalu.. cuman masih aja subscribe di milis, sambil ngelihatin perkemabngan anak-anak IF sekarang :p

Perkembangan yang menariks ekarang mahsiswa IF pemikiran untuk melakukan companny visit/study tour atau apa pun namanya itu, telah melebihi batas-batas wilayah nasional yang dulu tidak pernah terpikirkan.. ya anak-anak sekarang begitu hebatnya merancang company visit ke Singapura!!! hebat euy...

Bagi angkatan tua seperti saya ini company visit ke Singapura merupakan sesuatu yang hebat sekali, karena dulu mikir mau ke JKT aja panitia2 harus berpikir ekstra keras bagaimana agar banyak yang bisa ikut.. ya kondisi sekarang dengan dulu emang beda sih.. mungkin sekarang ke singapura lebih murah.. (gak mungkin banget:p)

Tapi sayang dari pembicaraan yang ada di milis nampak sekali panitia belum memikirkan mengenai anggaran dana, kesiapan dari mahasiswanya serta rencana apa yang dilakukan saat di neger singa duyung (terjemahan dari merlion) itu. Banyak pula di milis yang sangsi akan manfaat dari company visit ke negeri tetangga tersebut, ya biasalah ada pro dan kontra...

Andai saya masih mahasiswa mungkin saya termasuk yang akan protes untuk acara tersebut, kenapa? 1. manfaat gak jelas sama sekali... company visit ke JKT aja bisa jadi hura2 apalagi ke LN :p perbandingan lainnya DPR dan pejabat lain studi banding aja gak jelas manfaatnya bagi rakyat kok, tapi ya ini tergantung orang sih...2. Biayanya kegedean, ada yang memberikan angka 250rb di milis, wow bukan kah angka itu termasuk gede untuk mahsiswa? haruskah company visit untuk orang kaya aja? itu juga belum termasuk biaya paspor dan kebutuhan sendiri yang gak murah juga.. padahal dengan 250rb itu bisa loh memberi makan ke 40-an anak yatim (ini serius bisa...), terus itu masih mungkin kurang dana dan kemungkinan mencari sponsor.. wow ada ya sponsor yang mau membiayain anak2 yang gak jelas mau pergi ngapain, gak jelas memberi manfaat apa serta jelas tidak masuk TV (kalo acara jalan2 di TV kan dibayar:p)... sebenarnya ada sih.. yaitu sponsor ortu...:p

ya seomoga anak2 IF sekarang mampu deh memikirkan lebih detil lagi... bangsa ini masih susah, mahasiswa harusnya memperjuangkan rakyat serta siapkah harta dari sponsor, ortu dipertanggung jawabkan atas nama ilmu?

Fiuuh.. kok aku jadi tukang protes ya? :p ya udah deh biarin aja gie juga tukang protes kok..dan akhirnya namanya dikenang....:p

tidak pernah berhenti berjuang
memecahkan teka-teki malam...
(dari OST. Gie... heru sok nasionalis loh:p)

Monday, July 03, 2006

Dan Brown's Digital Fortress : Novel yang menarik jika tidak kuliah di IF

Kemaren saya mulai membaca novel Dan Brown yang berjudul "Digital Fortress". Ini adalah novel ke-3 dari pengarang yang sama, 2 novel sebelumnya (Da Vinci Code, Angels & Demons) telah membuat saya betah unutk membaca ceritanya berjam2, sehingga tentu saja unutk yang kali ini pun saya berharap mendapatkan suguhan cerita yang menarik. Tapi ternyata....

Secara penceritaan saya cukup menikmatinya, cara penceritaan yang tidak jauh dari Da Vinci Code cukup memikiat untuk dibaca.. namun kesalahan utama adalah pada saya yang telah mengjabiskan banyak waktu untuk belajar IT di masa kuliah.. sehingga saya bisa perkirakan novel itu isinya tentang orang2 yang membuang waktu untuk memperbutkan sesuatu yang rasanya tidak "sepenting" itu :( atau secara ringkasnya Dan Brown menulis novel ini tanpa paham bener tentang IT :(

Keganjilan-keganjilan aneh adalah sebagai berikut (awas berikutnya spoiler semua):

1. ZIP dan PGP menurut Dan Brown dimasukkan sebagai cara enkripsi....padahal orang2 biasa juga tahu ZIP itu untuk kompresi dan enkripsinya hanya bonus, serta PGP adalah protokol dan enkripsinya menggunakan RSA..
2. Komputer TRANSLTR... emang mungkin bisa dibikin? kalo komputer yang ada sekian ribu processor sudah banyak yang bikin...tapi komputer yang bisa melakukan dekripsi tanpa tahu algoritmanya? dan hanya dengan brute force? please deh.. brute force itu bisa kalo algoritmanya sudah diketahui dan hanya melakukan kombinasi kunci.. bukan mencari pola yang dikenal...duh..
3. Algoritma enkripsi unbreakble tapi ada kunci yang bisa membuka? Lalu apa pentingnya? kalo emang masih bisa di decrypt ya brute force aja aplikasi decryptnya.. ngapain susah2 bongkar algoritmanya...
4. Algoritma enkripsi bisa mengantarkan seseorang sampai setingkat dengan microsoft? Dunia nyata telah menunjukan 10 besar perusahaan IT gak ada yang kaya dengan hanya menjual enkripsi....dan emang semua orang butuh enkripsi secanggih itu? Sampai sat ini banyak orang cukup puas dengan RSA kok.. ngapain yang lebih mahal?

begitulah sebenarnya lebih banyak lagi yang ganjil dengan novel ini sih... tapi mau baca dulu sampai akhir... dengan mengosongkan otak IT ku :)

Wednesday, May 31, 2006

bencana....mengumpulkan atau meminta dana?

Pada hari sabtu kemaren (27 Mei 2006) bancana kembali melanda Negara kita. Ibu pertiwi menangis kembali atas duka yang melanda yogyakarta dan sekitarnya, kuasa Allah memang luar biasa hanya dalam tempo 1 menit segalanya hancur...sungguh Maha Kuasa Allah dan hanya Allah yang Maha Mengetahui apa hikmah di balik semua itu.. semoga kita dan semua yang aman dari bancana Yoggya dapat mengambil segala hikmah yang ada, dan semoga bagi keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kemampuan bangkit dari bencana ini.

Seperti yang pernah terjadi di Aceh, bencana kali ini pun menggugah perasaan banyak orang untuk menggalang bantuan dari yang terjun langsung sampai yang menggalang dana.Hal ini menunjukan rasa solidaritas dan gotong royong di Indonesia belumlah mati bahkan masih tetap eksis. Semoga keikhlasan dalam membantu ini dibalas dengan keridhoan dari Allah SWT.. amiin...

Penggalangan bantuan kali ini nampak lebih cepat dan teratur, mungkin karena sudah terbiasa dengan kasus Aceh dulu sehingga sekarang sudah terlatih dalam mengorganisasikan.. (hmm.. ini berarti sala satu hikmah ya?). Namun kecendrungan yang terjadi saat ini kk pada melakukan pola yang sama ya? yaitu keluar ke jalan, bikin papan2 yang menyita sebagian jalan dan berharap yang naik mobil atau motor memberi bantuan uang ke kotak2 yan ditenteng oleh petugas mereka dan biasanya pemuda2 seumuran mahasiswa atau SMA dan yang melakukan itu hampir di semua tempat (pas berangkat kerja tadi sekitar 5 kali ada brikade penggalangan dana untuk DIY)

Lalu apa kesalahnnya? hmm.. sebenenya gak ada kali karena pola yang umum seperti itu...walau seperti mengemis....iya "sepeti mengemis" itu lah yang agak menggangu perasaanku. Aku tidak peduli kalo yang melakukan orang2 desa yang hidupnya pas2an dan pengetahuannya lebih terbatas dari pada mahasiswa, tapi ini mahasiswa sang calon pemimpin bangsa dan dijamin cerdas!. Iya sih ini cara paling gampang tapi gimana kalau lebih kreatif? seperti mengadakan suatu bazaar unutk amal, atau cara lainnya sesuai dengan keilmuan mereka...takut aja andai terjadi bencana terbiasa mengandalkan sumbangan dengan cara meminta, jika jadi pemimpin meminta sumbangan ke Pemerintah? PBB? atau negara lainnya? walau bencana kemandirian harusnya berusha dibangun...