Monday, July 03, 2006

Dan Brown's Digital Fortress : Novel yang menarik jika tidak kuliah di IF

Kemaren saya mulai membaca novel Dan Brown yang berjudul "Digital Fortress". Ini adalah novel ke-3 dari pengarang yang sama, 2 novel sebelumnya (Da Vinci Code, Angels & Demons) telah membuat saya betah unutk membaca ceritanya berjam2, sehingga tentu saja unutk yang kali ini pun saya berharap mendapatkan suguhan cerita yang menarik. Tapi ternyata....

Secara penceritaan saya cukup menikmatinya, cara penceritaan yang tidak jauh dari Da Vinci Code cukup memikiat untuk dibaca.. namun kesalahan utama adalah pada saya yang telah mengjabiskan banyak waktu untuk belajar IT di masa kuliah.. sehingga saya bisa perkirakan novel itu isinya tentang orang2 yang membuang waktu untuk memperbutkan sesuatu yang rasanya tidak "sepenting" itu :( atau secara ringkasnya Dan Brown menulis novel ini tanpa paham bener tentang IT :(

Keganjilan-keganjilan aneh adalah sebagai berikut (awas berikutnya spoiler semua):

1. ZIP dan PGP menurut Dan Brown dimasukkan sebagai cara enkripsi....padahal orang2 biasa juga tahu ZIP itu untuk kompresi dan enkripsinya hanya bonus, serta PGP adalah protokol dan enkripsinya menggunakan RSA..
2. Komputer TRANSLTR... emang mungkin bisa dibikin? kalo komputer yang ada sekian ribu processor sudah banyak yang bikin...tapi komputer yang bisa melakukan dekripsi tanpa tahu algoritmanya? dan hanya dengan brute force? please deh.. brute force itu bisa kalo algoritmanya sudah diketahui dan hanya melakukan kombinasi kunci.. bukan mencari pola yang dikenal...duh..
3. Algoritma enkripsi unbreakble tapi ada kunci yang bisa membuka? Lalu apa pentingnya? kalo emang masih bisa di decrypt ya brute force aja aplikasi decryptnya.. ngapain susah2 bongkar algoritmanya...
4. Algoritma enkripsi bisa mengantarkan seseorang sampai setingkat dengan microsoft? Dunia nyata telah menunjukan 10 besar perusahaan IT gak ada yang kaya dengan hanya menjual enkripsi....dan emang semua orang butuh enkripsi secanggih itu? Sampai sat ini banyak orang cukup puas dengan RSA kok.. ngapain yang lebih mahal?

begitulah sebenarnya lebih banyak lagi yang ganjil dengan novel ini sih... tapi mau baca dulu sampai akhir... dengan mengosongkan otak IT ku :)